silahkan mampir disini

ilmu pengetahuan mengalir seperti air

translator

English French German Spain Italian Japanese

Selasa, 15 November 2011

Rasa KESATRIA antara sebuah Piring Putih dan kerak nasi untuk sebuah nyawa

Munu Karewau (Membunuh Kerbau) saat Ritual Wara,
Ada hal yang menarik dan sangat dinanti-nanti oleh warga dari rentetan ritual Wara atau rukun kematian terakhir umat Hindu Kaharingan di DAS Barito (dari Barsel sampai Murung Raya) yaitu pada saat pembunuhan kerbau (munu karewau). Dimana saat hari pembunuhan kerbau, banyak warga yang berbondong-bondong ke lokasi tempat dilangsungkannya pembunuhan kerbau, untuk menyaksikan 'acara' tersebut. Sebelum dilangsungkannya pembunuhan (munu karewau), maka dilakukan beberapa ritual serta hal-hal yang perlu dipersiapkan.

Diantaranya utusan dari desa-desa terdekat yang telah diundang untuk mewakili desanya sebagai 'tukang suduk karewau' (orang yang akan menikam kerbau), di arena pembunuhan kerbau sudah dibuatkan tanda/ plang nama-nama desa yang akan melakukan penikaman terhadap kerbau. Masing-masing penikam dikasih tanda 'kain putih' diikat di tangan. Selain yang di berikan tanda untuk mewakili desanya tidak diperkenankan untuk melakukan penikaman/ penusukan terhadap kerbau. Apabila dilanggar atau tidak ditaati akan dikenakan denda (utang). Sebelum penikaman dimulai, tetua adat/damang mengumumkan kepada para penikam dan para penonton yang ada di sekitar lokasi pembunuhan kerbau, bahwa 'apabila ada diantara penonton atau penikam yang terkena seruduk kerbau, dan menginggal dunia, maka pihak keluarga yang melangsungkan ritual wara hanya berhak untuk mengganti atau membayar denda berupa sebuah PIRING PUTIH dan KERAK NASI' kepada pihak yang telah meninggal dunia akibat diseruduk kerbau tersebut. Sungguh aneh dan tidak sesuai dengan resiko yang diambil apabila kita melihat dari kacamata awam tentang nilai sebuah nyawa hanya di bayar dengan sebuah PIRING PUTIH dan KERAK NASI. Tapi itulah aturan yang sudah ada sejak dahulu, serta ada rasa bangga dan kehormatan bagi seorang utusan/wakil desa untuk melakukan penikaman kerbau. Membutuhkan keberanian dan kepiawaian untuk melakukan hal ini. dan inilah yang mencerminkan jiwa KESATRIA!

1 komentar:

  1. Bro bs minta no hp kah? Sy mau pergi berpetualang ke Murung Raya. Sms ke: 082111939088 ya. Thanks

    BalasHapus