(by: Tiwi Etika)
Tuhan dalam ajaran Hindu Kaharingan disebut dengan nama Ranying Hatalla. Secara etimologi Ranying Hatalla berasal dari bahasa Sangiang (Dayak Kuna), terdiri dua suku kata, yaitu Ranying dan Hatalla. Ranying berarti: “Maha Besar”, dan Hatalla berarti “Maha Kuasa/tidak terbatas”. Jadi Ranying Hatalla dipahami sebagai suatu kekuatan “energi” yang menjadi misteri dibalik adanya alam semesta berserta isinya (tidak terbatas oleh sifat, ruang dan waktu, serta tidak terpikir atau terjangkau oleh akal pikiran manusia mengenai keberadaannya).
Ada tiga klasifikasi sebutan nama Tuhan dalam ajaran Hindu Kaharingan: 1) Ranying Hatalla, 2) Ranying Hatalla Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing Kabanteran Bulan, dan 3) Ranying Hatalla Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing Kabanteran Bulan Jatha Balawang Bulau Kanaruhan Bapager Hintan.
(Panaturan, 1: 3, 2 : 12 & 41 : 45) .
(Panaturan, 1: 3, 2 : 12 & 41 : 45) .